harfam.co.id, Jakarta – Empat hari kerja dalam seminggu berdampak pada kesehatan mental dan fisik para pekerja. Temuan penelitian yang diterbitkan oleh American Psychological Association menunjukkan bahwa empat hari kerja dapat bertindak sebagai penawar stres dan kelelahan yang dialami pekerja selama pandemi COVID.
Para peneliti menemukan bahwa ketika 2.900 pekerja yang berpartisipasi di Inggris beralih ke jadwal kerja empat hari, mereka mengalami lebih sedikit kelelahan, stres, kecemasan, kelelahan, dan gangguan tidur.
Selain itu, karyawan juga tidak mendapat manfaat. Beberapa perusahaan yang berpartisipasi dalam sistem empat hari ini telah melaporkan peningkatan pergantian staf dan penurunan pergantian staf.
Mengatasi masalah kesehatan, ilmuwan perilaku dan CEO Dale Whelehan menyatakan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jam kerja yang lebih pendek dapat menjadi layanan kesehatan yang efektif.
“Intervensi yang kami terapkan saat ini, seperti mengikuti kelas yoga saat makan siang dan rutin berdiskusi tentang kesehatan mental, tidak menghasilkan keputusan yang proporsional dengan kesehatan dan kesejahteraan mental yang positif,” kata Dale Health, Selasa, 5 Februari 2024.
“Dengan pengurangan jam kerja, kami melihat penurunan stres yang signifikan,” tambahnya.
Dalam jangka pendek, empat hari kerja dalam seminggu juga berdampak positif pada kesehatan fisik, dengan setidaknya sepertiga peserta melaporkan peningkatan kesehatan fisik pekerja dalam kedua penelitian terbaru.
Masalah tidur berkurang pada setidaknya 40% pekerja di Inggris yang ikut serta, dan hampir 37% mengalami hal yang sama pada uji coba sebelumnya. Studi terbaru juga menemukan bahwa penggunaan cuti sakit dan hari libur oleh karyawan mengalami penurunan sebesar 65%.
Namun, banyak yang berpendapat bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa empat hari kerja dalam seminggu dapat memberikan manfaat kesehatan jangka panjang. Namun, peningkatan stres kronis diketahui juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, pengurangan jam kerja dinilai berdampak positif bagi kesehatan pekerja sepanjang hidupnya. Para peneliti juga menemukan bahwa empat hari kerja dalam seminggu tidak hanya meningkatkan kualitas hidup di luar pekerjaan, namun juga tampaknya mempengaruhi kinerja kerja.
Hingga 71 persen peserta dalam studi empat hari di Inggris melaporkan berkurangnya kelelahan, sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Dalam kebanyakan kasus, kata Michael A Carollo, psikolog klinis dan asisten profesor psikologi medis di Columbia University Irving Medical Center, pekerja diharapkan mempertahankan tingkat produktivitas yang sama seperti yang mereka capai selama minggu kerja yang lebih panjang.
Oleh karena itu, tidak ada keraguan bahwa mereka dituntut untuk lebih strategis dan efisien dalam bekerja.
“Peningkatan transparansi inilah yang mungkin berdampak pada beberapa manfaat kesehatan dan produktivitas dari minggu kerja yang lebih pendek,” katanya. Dale menambahkan bahwa waktu ekstra yang dihabiskan untuk mengisi ulang tenaga dapat memengaruhi kemampuan karyawan untuk memenuhi ekspektasi produktivitas.