0
0
harfam.co.id, Jakarta – Segmen kendaraan niaga ringan Tanah Air akan semakin ramai dengan hadirnya pendatang baru Toyota Rangga. Menanggapi hal tersebut, Suzuki Indonesia mengaku tidak takut dan merasakan tantangan yang semakin besar.
“Kami sangat senang dengan semakin ketatnya persaingan di berbagai sektor bisnis, sehingga pelanggan memiliki lebih banyak pilihan,” kata Harold Donnell, Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) baru-baru ini.
“Kami sebagai market leader di segmen low pickup sangat senang dan tidak takut sama sekali dengan kehadiran rekan-rekan (pesaing) lain di segmen yang sama dengan kami,” imbuhnya.
Ia pun menegaskan kesiapan Suzuki Indonesia menghadapi kompetitornya. Apalagi pikap Suzuki Carry yang menjadi basis utama menyandang peringkat terdepan di kelasnya.
“Persaingan yang sehat sudah kita terima, kita juga senang bisa melanjutkan kampanye bahwa Suzuki Carry tetap menjadi pemimpin pasar, rekor penjualan retail kurang lebih tahun 2023 dan kita akan terus ditantang untuk bisa membuktikannya. kami masih menjadi pemimpin pasar, kata Harold.
Ia juga mengatakan, produk andalannya ini memiliki spek yang berbeda dengan Toyota Rangga. Namun persaingan akan muncul jika Toyota Rangga dibanderol mendekati Pickup.
Dari segi spesifikasi teknisnya memang belum terlalu ketemu, tapi tentu saja pelanggan tidak melihat ciri teknisnya, pasti ada yang namanya kisaran harga, kata Harold.
Jadi pertemuannya memang dari segi harga atau price point, bukan produk atau fitur teknis yang sudah ada, lanjutnya.
Sekadar informasi, pada tahun 2023 penjualan pikap Suzuki Carry mencapai 44.391 unit. Kendaraan niaga memiliki daya tarik yang besar di daerah lain seperti Jawa Tengah & Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, serta Bali karena fungsinya dinilai mampu menunjang aktivitas sehari-hari para pebisnis.
Harold juga mengatakan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) termasuk sektor yang paling berminat menggaet Suzuki.
“Menurut kami, ada dua sektor yang lebih berkembang pada tahun 2023 dibandingkan tahun lalu, misalnya sektor UMKM, khususnya usaha seperti pertokoan, perusahaan galon, dan kemudian perusahaan pertanian karena harga produknya membaik.” pungkas penggemar Manchester United itu.
