September 21, 2024
Pasien Penyakit Ginjal Tahap Lanjut Tidak Dianjurkan Puasa

Pasien Penyakit Ginjal Tahap Lanjut Tidak Dianjurkan Puasa

0 0
Read Time:1 Minute, 50 Second

harfam.co.id, Jakarta Puasa Ramadhan merupakan kewajiban setiap umat Islam yang matang dan berakal. Namun, dalam beberapa situasi darurat, puasa bisa saja terhenti, misalnya saat perjalanan jauh atau karena sakit.

Salah satu penyakit yang membuat pasien tidak bisa berpuasa adalah penyakit ginjal stadium lanjut.

“Sebenarnya belum ada konsensus di antara semua ahli (ginjal), namun beberapa ahli telah menulis beberapa pedoman, sehingga puasa tidak dianjurkan bagi pasien dengan penyakit ginjal stadium lanjut,” kata Ketua Umum Persatuan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) Pringgodigdo. Nugroho dalam rangka Hari Ginjal Sedunia bersama Kementerian Kesehatan secara daring, Kamis 14 Maret 2024.

Lantas bukankah puasa juga dianjurkan bagi pasien penyakit ginjal yang sedang menjalani pengobatan cuci darah?

“Sebenarnya ini (pasien cuci darah) masuk kategori penyakit ginjal stadium lanjut.”

Karena pasien cuci darah sudah mencapai stadium penyakit ginjal lanjut, puasa tidak dianjurkan bagi mereka.

“Itu juga soal keyakinan karena banyak ahli yang mengatakan tidak boleh (berpuasa), namun kenyataannya banyak orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. “Ini bukan anjuran dokter, tapi berdasarkan keinginan pasien, dan kabarnya merekalah yang bisa menjalaninya secara penuh,” jelas Pringgo.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa kemampuan pasien penyakit ginjal untuk berpuasa bergantung pada kondisi masing-masing individu.

“Studi-studi ini tampaknya bergantung pada kondisi di awal Ramadhan. “Yang terbaik adalah memeriksakan diri ke dokter dan melakukan pemeriksaan, hasil laboratorium, kondisi umum baik untuk puasa Ramadhan, mungkin puasa bisa.”

“Tetapi secara umum dianjurkan untuk tidak menganjurkan (puasa),” kata Pringgo.

Pringgo juga menjelaskan aturan minum sehat saat puasa untuk menjaga kesehatan ginjal.

“Yang penting kalau kita bisa makan dan minum, itu sudah cukup. Tidak perlu dikejar saat berbuka atau sahur, tapi terus-terusan (boleh diminum), apalagi saat tidak tidur. Saat itu, kami seharusnya memenuhi kebutuhan cairan kami.”

Kebutuhan cairan untuk orang dewasa yang sehat adalah 2 hingga 2,5 liter. Jumlah tersebut harus dipenuhi setelah berbuka puasa hingga subuh.

Dalam kesempatan yang sama, Pringgo bercerita betapa banyak masyarakat yang memilih teh untuk melepas dahaga. Begitu pula saat sahur, sebagian orang suka minum teh untuk menghangatkan tubuh.

Namun, ada rumor yang menyebutkan bahwa minum teh dapat merusak ginjal. Pringgo mengatakan itu hanya mitos. 

“Sering-sering minum teh, itu mitos. Belum ada penelitian yang menyatakan teh ini haram karena bisa merusak ginjal, jadi tetap diperbolehkan,” tutupnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link