harfam.co.id, Jakarta – Seperti edisi-edisi sebelumnya, seragam militer negara peserta Olimpiade selalu menjadi perhatian. Tahun ini, seragam militer Malaysia mendapat sorotan khusus, yang mengarah pada keputusan negara tersebut untuk mendesain ulang seragamnya untuk Olimpiade Paris 2024.
Melansir The World Buzz, Jumat (28/6/2024), keputusan tersebut diambil menyusul reaksi negatif di internet usai kostum Olimpiade perwakilan negara tetangga dipamerkan ke publik. Desain yang direvisi ini dijanjikan akan “menghasilkan model yang lebih baik”.
Menurut New Straits Times, Dewan Olimpiade Malaysia (OCM) saat ini bekerja sama dengan Yonex untuk merancang seri eksklusif baru untuk acara internasional empat tahunan tersebut. Namun, hanya 25 pemain yang disebut-sebut akan mengenakan seragam berdesain baru tersebut.
Anggota tim lainnya, seperti pelatih, staf pendukung, dan ofisial akan terus mengenakan seragam kontroversial tersebut. Awalnya Yonex banyak mengirimkan desain ke OCM. Panitia memilih desain yang secara teori tampak menarik, namun dalam praktiknya “tidak terduga”.
Gaun berwarna emas dengan desain harimau tersebut diharapkan dapat mewakili harapan Malaysia untuk meraih medali emas pada ajang yang dijadwalkan pada 26 Juli hingga 11 Agustus 2024 tersebut. Namun warga Malaysia tidak bisa menahan kritik dengan menyebut gaun tersebut “jelek”, “terlihat murahan”. ,” dan ketinggalan jaman dibandingkan desain sebelumnya.
Melalui akun Instagramnya, Minggu 23 Juni 2024, OCM membagikan, “Seragam resmi militer Malaysia untuk Olimpiade XXXIII Paris 2024 diumumkan hari ini (23 Juni 2024) bersamaan dengan perayaan Hari Nasional Olimpiade 2024. Ubah, TRX. “
“Tentara akan mengenakan pakaian emas dari kepala hingga ujung kaki di Yonex Sunrise Malaysia untuk menunjukkan upaya Malaysia yang tak henti-hentinya memenangkan medali emas Olimpiade,” lanjutnya.
Yonex Sunrise disebut-sebut telah menyediakan seragam resmi tim OCM untuk seluruh ajang olahraga berbeda dari SEA Games ke-31 Vietnam 2021. Kemitraan ini berakhir di Paris Games dalam siklus empat tahunan Olimpiade.
“Kami berterima kasih kepada Yonex Sunrise atas kesuksesan kemitraannya selama empat tahun terakhir, mereka telah membekali atlet dan ofisial kami di berbagai cabang olahraga di Olimpiade dua tahap, dan kami berharap Paris menjadi tempat terakhir kerja sama kami,” kata . Presiden. Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) Tan Sri Norza.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para mantan atlet Tanah Air, seperti Dato’ Mirnawan Nawawi OLY, Goh Liu Ying OLY, Roslinda Samsu OLY, dan Ng Shu Wai OLY yang turut memeriahkan perayaan Hari Olimpiade. Tan Sri mengatakan, OCM mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan pentingnya olahraga dan olah raga sebagai alat yang murah namun efektif untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Kegembiraan seputar Olimpiade Paris 2024 tidak hanya datang dari website Malaysia, tapi juga dari tuan rumah. Menurut Sky News, pada Rabu 26 Juni 2024, warga Paris mengancam akan menenggelamkan diri di sungai Seine sebagai protes menjelang Olimpiade.
Masyarakat marah karena pemerintah terkesan menyumbangkan uang untuk membersihkan sungai pada festival ini. Mereka memprotes dengan tagar #JeChieDansLaSeineLe23Juin, yang artinya, “Saya menajiskan diri saya di Sungai Seine pada tanggal 23 Juni.”
Minggu, 23 Juni 2024, seharusnya menjadi hari dimana Walikota Paris Anne Hidalgo berenang di Sungai Seine untuk membuktikan bahwa airnya bersih untuk para atlet Olimpiade. Namun, dia menunda langkah tersebut hingga pemilu Prancis pada bulan Juli.
Presiden Emmanuel Macron juga berjanji akan berenang di Sungai Seine sebelum Olimpiade, namun belum memutuskan kapan. Sebuah website telah dibuat dengan slogan, “Mereka menyebabkan masalah bagi kita, sekarang giliran mereka yang ikut campur dalam masalah kita”.
Orang jenius misterius di balik situs web tersebut menceritakan kepada Actu Paris mengapa masyarakat begitu marah terhadap pemerintah pusat. “Masalahnya, seluruh sumber daya yang diinvestasikan belum mampu menyelesaikan seluruh permasalahan sosial yang kita hadapi saat ini.
Ia menambahkan, “Kami merasa tersisih. Kami melihat di mana prioritas mereka.” Dikatakan bahwa lebih dari 1,4 miliar euro (sekitar Rp 24,6 triliun) telah dikeluarkan untuk membuat perairan Sungai Seine cukup aman untuk acara triatlon dan renang di Olimpiade perairan terbuka.
Laporan yang diterbitkan pada Jumat 21 Juni 2024 menunjukkan bahwa air masih terlalu tercemar untuk berenang dan hanya tersisa lima minggu sebelum event triathlon pertama. Tes air menunjukkan tingginya tingkat dua jenis bakteri tinja, termasuk E.coli, yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh Olimpiade, kata Gubernur Paris Marc Guillaume.
Masyarakat sangat kecewa karena banyak dana yang dibelanjakan untuk sanitasi, sementara isu-isu publik lainnya terbengkalai. Warga Paris menghadapi kenaikan biaya transportasi selama Olimpiade, dan tempat penampungan tunawisma ditutup, sehingga memicu tuduhan bahwa Prancis berusaha “menyembunyikan kemiskinan” dari seluruh dunia.