5 Karakter Bani Israel yang Dikisahkan dalam Alquran

Read Time:3 Minute, 32 Second

JAKARTA – Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur’an sifat dan perilaku Bani Israel yang dikenal sebagai orang yang keras kepala dan kerap melakukan tindakan kekerasan.

Hal ini sudah terjadi sejak zaman Nabi SAW dan mereka menentang ajaran Nabi yang pernah diturunkan dari Allah.

Minggu, 19 November 2023 Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa ciri negatif bani Israel yang tercatat dalam kitab suci umat Islam: 1. Kebencian dan kepengecutan

Bani Israel dikenal sebagai kelompok oposisi. Mereka sering melanggar dan tidak menaati perintah nabinya. Selain itu, mereka juga sering menunjukkan perilaku yang mengganggu.

Konon Allah (swt) pernah memerintahkan Nabi Musa untuk mengajak umatnya ke Palestina untuk ikut serta dalam Pertempuran Baitul Maqdis. Namun anak-anak Israel menolak mengikuti perintah untuk berperang dan memutuskan untuk memberontak.

Kisah ini tercatat dalam surat al-Ma’idah ayat 24 Al-Qur’an sebagai berikut.

“Wahai Musa, kami tidak akan pernah memasuki (Bayt al-Maqdis) selama mereka berada di dalamnya, maka pergilah bersama Tuhanmu dan berperanglah kalian berdua. Marilah kita berdiam di sini (di Bukit Nei Musrif).”

Mereka mengucapkan kata-kata di atas karena takut ditangkapnya Baitul Maqdis atau karena kebodohan dan kelancangan mereka yang membangkang terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya. 2. Banyak bertanya

Diketahui mengenai Bani Israel bahwa selain orang-orang yang durhaka dan penakut, ada pula orang-orang yang bertanya-tanya. Pertanyaan yang mereka ajukan seringkali tidak relevan hingga menjadi sulit.

Misalnya ketika Allah (swt) memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi betina (tanpa syarat apapun), Bani Israil bertanya kepada Nabi Musa tentang ciri-ciri sapi tersebut, mulai dari warna sapi tersebut. Masalah kecil lainnya.

Karena permohonan mereka, Allah memberi mereka kondisi yang sulit hingga mereka kesulitan menemukan lembu jantan seperti yang diperintahkan. Padahal, jika mereka tidak banyak bertanya dan langsung membawa sapi tersebut kepada Musa, maka pertanyaannya tidak akan sulit dan panjang. Kisah sapi dara ini tercatat dalam Al-Quran surat al-Baqarah ayat 67-71.3. Kejahatan

Waktu terus bergulir. Pada zaman nabi Musa, bani Israel dikenal sebagai kaum yang membangkang terhadap ajaran nabinya. Nabi Musa (SAW) menyelamatkan umat Israel dari perbudakan raja Firaun yang kejam.

Konon bani Israel suka sekali mengubah ajaran kitab Taurat yang diucapkan nabi Musa. Mereka juga suka bernegosiasi. Misalnya, mereka meminta keringanan dengan beribadah kepada Tuhan.

Ibadah yang diajarkan Nabi Musa sesungguhnya sangat sederhana. Mereka pindah ke hari lain dan mengadakan kebaktian pada hari Sabtu (Sabtu).

Oleh karena itu, mereka dihukum oleh Tuhan menjadi monyet. Kisah ini diabadikan dalam surat Al-A’raf ayat 163-166 dan surat Al-Baqarah ayat 65.4. Dia suka menyakiti

Al-Qur’an menggambarkan Bani Israil sebagai kaum yang gemar merusak bumi. Dua kali mereka menghancurkan tanah tempat tinggal Bani Israel (Masjid Aqsa) dan kemudian dengan kejam menindas rakyatnya.

Sifat destruktif bani Israel dijelaskan secara rinci dalam surat al-Isra ayat 4-7.

Dan terhadap bani Israil dalam kitab: “Engkau akan membinasakan dua kali di negeri ini dan menjadi sombong.” Dia memerintahkan kami dengan kata-kata: Ketika azab (kejahatan) pertama bagi keduanya datang, Kami datangkan hamba-hamba kami yang besar kepadamu dan menyebar ke desa-desa.

Dan ini pasti merupakan keputusan yang akan dilaksanakan. Lalu kami memberimu kemenangan. Mereka membantu Anda dengan uang dan anak-anak. Kami telah membuat banyak grup. Dan jika Anda berbuat baik, Anda berbuat baik terhadap jiwa Anda.

Sekalipun kamu berbuat jahat, itu demi kamu. Ketika tiba saat azab (kejahatan) yang kedua, (Kami akan membangkitkan musuh-musuhmu), mereka akan menggelapkan wajahmu dan memasuki masjid (Masjid al-Aqsa). ” 5. seorang munafik

Kemunafikan adalah ciri khas bani Israel. Anak-anak Israel suka mengingkari janji, berpura-pura, dan bersikap jahat. Kalau mereka bersama orang beriman, mereka bilang beriman, tapi kalau kembali ke kelompoknya, mereka durhaka. Hal ini tercatat dalam surat al-Baqarah ayat 76

Ketika mereka bertemu dengan orang-orang mukmin mereka berkata: Kami telah beriman, namun ketika mereka kembali ke tetangganya mereka berkata: “Apakah kamu memberitahu mereka?” Apakah Anda menceritakan kepada para sahabat Muhammad apa yang diwahyukan Allah kepada Anda tentang karakter Muhammad dalam Taurat?”

Ibnu Abbas berkata: “Ketika orang-orang munafik Yahudi bertemu dengan umat Islam, mereka berkata: Kami beriman bahwa sahabatmu (Nabi Muhammad) adalah Utusan Allah, padahal Muhammad diutus hanya untuk kamu.” Jika Gaza tidak menaati gencatan senjata, menurut PKS, Ketua Departemen PKS DĽR RI berharap DK PBB bisa memaksa Israel untuk menaati gencatan senjata Ramadhan di Jalur Gaza. dengan harfam.co.id.co.id pada 27 Maret 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Yayasan Indonesia Nusa Mandiri Ucapkan Selamat Kepada Wisudawan Universitas Nusa Mandiri
Next post Mobil SUV Rp1 Miliaran Ini Sudah Bisa Dipesan di Indonesia