Kemendikbudristek Alokasikan Dana Rp 120 Miliar untuk Program API Sarpras PTV

harfam.co.id, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kenendikbudristek) mengalokasikan Rp120 miliar untuk Program Musim Perubahan Iklim melalui akuisisi dan pengembangan Bangunan dan Prasarana Maju (API Sarpras). PTV). Diharapkan 12 pelamar PTV akan terseleksi pada tahap pertama.

“Tahun ini kita harapkan ada 12 perguruan tinggi. Tapi nanti kalau bisa minta lebih, nanti kita bisa,” kata Mohammad Fajar Subhan, Wakil Direktur Sekolah Tinggi Teknologi dan Sumber Daya di Jakarta, Rabu (27/3/2021). 2024).

Sebagai langkah awal, program PTV API Sarpras akan menyasar 12 PTV pada tahun 2024 terhadap PTV negeri politeknik negeri dan akademi negeri negeri. PTV terpilih harus berkomitmen terhadap isu perubahan iklim dan memiliki rencana strategis. atau peta jalan. untuk perubahan organisasi menuju kampus hijau.

Menurut Fajar, pihaknya memberikan dana sekitar Rp130 ​​miliar untuk program PTV Sarpras API yang terbagi dalam beberapa bagian. Pada langkah pertama ini, dengan target 12 PTV, akan dianggarkan sekitar Rp 60 miliar.

“Kemudian kita bagi menjadi beberapa bagian, mungkin ini peluncuran pertama. Kita lakukan dengan anggaran sekitar Rp 60 miliar,” jelasnya.

Dikatakannya, latar belakang diluncurkannya program API Sarpras PTV didasarkan pada data UI GreenMetric yang menunjukkan rendahnya partisipasi PTV pada perguruan tinggi yang tergolong dalam kinerja perbaikan lingkungan.

“Program ini akan memberikan dana yang dapat digunakan untuk berbagi rumah dan infrastruktur di PTV. Hibah ini diberikan kepada PTV yang telah menyelesaikan proses evaluasi hingga memenuhi kriteria berdasarkan enam kriteria menurut UI GreenMetric,” kata Fajar.

Dijelaskannya, enam bidang evaluasi tersebut adalah kebijakan dan pengembangan kampus, pengelolaan energi dan perubahan iklim, pengelolaan sampah, pengelolaan air, transportasi, serta pendidikan dan penelitian.

Menurutnya, perguruan tinggi di berbagai bidang dapat memanfaatkan program tersebut untuk meningkatkan tata kelola dan mendorong penelitian dan inovasi di perguruan tinggi untuk fokus pada solusi berkelanjutan terhadap tantangan global.

“Ada harapan besar bahwa perguruan tinggi akan menjadi contoh yang baik dalam praktik berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif terhadap perubahan iklim global,” ujarnya.