Elon Musk Klaim Implan Otak Neuralink Sukses, Dokter Khawatir Kondisi Pasien Pertama

Read Time:2 Minute, 52 Second

harfam.co.id, Jakarta – Baru-baru ini Elon Musk mengklaim perusahaan neuroteknologi miliknya, Neuralink, telah berhasil menanamkan perangkat ke dalam otak manusia.

Hasilnya, pasien yang menerima implan otak Neuralink mampu mengendalikan kursor atau keyboard hanya dengan pikirannya.

Elon mengatakan pasien pertama yang otaknya ditanamkan chip ini mengalami “pemulihan yang luar biasa”.

Namun klaim Elon Musk tersebut langsung menuai kontroversi dan menuai kritik dari berbagai kalangan, terutama di bidang medis.

Banyak orang yang percaya bahwa metode implantasi pada otak manusia masih belum terbukti dan mereka khawatir dengan risiko yang akan terjadi.

Mengutip laporan Futurism, Minggu (3/3/2024), peneliti medis dan dokter mempertanyakan validitas klaim perusahaan neuroteknologi tersebut.

“[Neuralink] hanya berbagi informasi yang mereka ingin masyarakat ketahui,” kata Sameer Sheth, ahli bedah saraf di Baylor College of Medicine.

Ia menambahkan, “Masih ada kekhawatiran di masyarakat kita mengenai hal ini.”

Kekhawatiran tersebut diperkuat oleh catatan kontroversial Neuralink. Di masa lalu, terungkap laporan domestik yang berperilaku buruk terhadap monyet percobaan.

Pada saat itu, implan yang dipasang pada monyet menyebabkan berbagai cedera serius, termasuk pecahnya pembuluh darah di otak dan pembengkakan otak yang parah.

Berdasarkan hal tersebut, banyak ahli yang meyakini bahwa kesulitan yang dialami monyet-monyet tersebut sebenarnya bisa dihindari.

Sheth juga mengungkapkan ketidakjelasan Neuralink tentang kemampuan robot bedah mereka. “Sejauh ini, kami hanya melihat video robot ‘beraksi’ dengan model yang buruk, dan itu terjadi lebih dari setahun yang lalu,” katanya.

“Manipulasi kursor oleh manusia bukanlah hal baru,” kata Bolu Ajiboye, ahli saraf di Case Western Reserve University.

Ia mengingatkan, teknologi tersebut sudah digunakan sejak tahun 2004, terutama saat percobaan dilakukan pada monyet.

Meski begitu, Ajiboye tidak serta merta menutup mata terhadap potensi Neuralink dalam memajukan teknologi medis di masa depan.

“Banyak perusahaan yang menerapkan BCI (Brain-Computer Interface) pada manusia,” katanya, “akan lebih baik jika melanjutkan bidang ini.”

Sekadar informasi, Neuralink sudah mulai melakukan operasi pada pasien manusia, setelah mendapat lampu hijau dari FDA atau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Uji klinis pada pasien manusia dimulai akhir tahun lalu.

Selama pengujian, kata Neuralink, fokus utama mereka adalah memberi orang kemampuan mengendalikan kursor atau keyboard hanya dengan pikiran mereka. Eksperimen tersebut bertujuan untuk membuat BCI (khususnya antarmuka otak-komputer).

Menurut uji coba, Neuralink menargetkan pasien yang menderita tetraplegia yang disebabkan oleh cedera tulang belakang atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig, yaitu penyakit neurodegeneratif progresif yang membatasi sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang.

Namun Elon Musk tidak membeberkan lebih detail mengenai proses transplantasi otak yang dilakukan pada pasien manusia tersebut. Namun keberhasilan ini dapat menjadi batu loncatan bagi perusahaan untuk mengembangkan produknya.

Di sisi lain, Neuralink sebelumnya terbukti melanggar peraturan Departemen Transportasi AS (DOT) terkait pergerakan material berbahaya.

Selama inspeksi fasilitas perusahaan di Texas dan California pada Februari 2023, penyelidik DOT menemukan bahwa perusahaan tersebut tidak mendaftarkan dirinya sebagai pengangkut bahan berbahaya. Demikian informasi otoritas federal yang diulas Reuters, yang dikutip Senin (29/1/2024).

Mereka juga menemukan kemasan limbah yang salah, termasuk cairan Xileno yang mudah terbakar.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Xylene dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, kebingungan, kehilangan koordinasi otot, dan bahkan kematian.

DOT mendenda perusahaan implan otak tersebut sebesar 2.480 dollar AS atau sekitar Rp. 39 juta, jumlah yang lebih rendah dari perkiraan semula karena perusahaan setuju untuk memperbaiki masalah tersebut.

Juru bicara Badan Pencegahan Saluran Pipa dan Kecelakaan, lembaga DOT yang menyelidiki Neuralink, membenarkan pelanggaran dan denda tersebut, dan mengatakan penyelidikan telah ditutup.

Mengenai hal ini, Neuralink belum memberikan tanggapan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Pasien Kanker Jalani Kemoterapi Saat Puasa Ramadhan, Amankah?
Next post Prediksi LaLiga Spanyol Real Madrid Vs Sevilla: Kembalinya Sergio Ramos ke Santiago Bernabeu