Pasien Kanker Jalani Kemoterapi Saat Puasa Ramadhan, Amankah?

Read Time:2 Minute, 33 Second

harfam.co.id, Jakarta – Beberapa pasien kanker memiliki tekad yang kuat untuk berpuasa selama Ramadhan meski menjalani berbagai pengobatan termasuk kemoterapi.

Lantas amankah pasien kanker menjalani kemoterapi dalam keadaan perut kosong?

Hal tersebut ditanggapi Konsultan Onkologi Eka Hospital Bekasi, Budi Harapan Siregar.

“Selama sudah berkonsultasi dengan dokter onkologi dan mendapat lampu hijau, maka dianggap aman menjalani kemoterapi dalam keadaan perut kosong,” kata Budi dalam siaran pers, Jumat (15/3/2024).

Faktanya, lanjutnya, puasa Ramadhan memungkinkan pasien kanker untuk lebih menoleransi bahkan mengurangi efek samping kemoterapi. Fakta ini terungkap dalam penelitian yang dipublikasikan di Sage Journal.

Studi tersebut mengklaim bahwa pasien kanker rata-rata mengalami lebih sedikit efek samping selama bulan puasa.

“Namun penelitiannya masih dalam skala kecil. Selain itu, situasi setiap pasien kanker mungkin berbeda. Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter onkologi sebelum berpuasa, jelas Budi.

Konseling merupakan salah satu cara pasien untuk selalu mewaspadai potensi efek samping sehingga dapat melakukan antisipasi.

Puasa sendiri disebut-sebut dapat menurunkan risiko penyakit kanker. Pasalnya, puasa dapat menyebabkan tubuh mengalami penurunan berat badan dan faktor pertumbuhan insulin (IGF-1), penanda peningkatan risiko kanker.

Selain itu, tubuh juga akan mengalami penurunan kadar gula darah. Mengaktifkan sel induk untuk memulihkan sistem kekebalan tubuh. Seimbangkan asupan makanan. Meningkatkan sel-sel tubuh yang mampu menghilangkan tumor. Semua ini dapat menurunkan risiko seseorang terkena kanker.

Meski puasa dipercaya dapat menurunkan risiko penyakit kanker, namun sejauh ini belum ada penelitian yang secara pasti menyatakan bahwa puasa dapat membantu tubuh menghancurkan sel kanker.

Namun, beberapa penelitian dengan subjek terbatas menunjukkan bahwa puasa mempunyai manfaat dalam membunuh sel kanker.

Pasalnya, puasa terus menerus dapat merangsang proses autophagy. Ini adalah proses “pembersihan” tubuh dari sel-sel yang rusak.

Tubuh kemudian akan “mendaur ulang” bagian-bagian yang masih bisa digunakan. Sehingga hanya sel-sel sehat yang tersisa. Autophagy seringkali dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan, termasuk kanker.

Terlalu banyak sel yang rusak di dalam tubuh dapat meningkatkan risiko mutasi genetik yang dapat memicu kanker. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa proses autophagy dapat menghambat kematian jaringan atau peradangan pada sel kanker dengan menghasilkan energi seluler dan prekursor metabolisme sehingga mengurangi risiko penyebaran kanker.

Sayangnya sebagian besar penelitian yang dilakukan masih menggunakan hewan percobaan. Artinya, belum terlihat secara pasti bagaimana dampaknya terhadap manusia.

“Itulah mengapa penting untuk selalu berkonsultasi dengan ahli onkologi saat mengambil keputusan yang memengaruhi kesehatan Anda, seperti puasa.”

Bagi sebagian pasien kanker, puasa aman dan bahkan bermanfaat. Namun, bagi sebagian orang lainnya justru dapat mengganggu proses penyembuhan yang sedang berlangsung.

“Konsultasikan dengan dokter terbaik sesuai kondisi Anda untuk memastikan Anda mendapatkan pengobatan terbaik,” jelas Budi.

Jika seorang penderita kanker ingin berpuasa sambil menjalani pengobatan kanker, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar puasanya lancar dan tetap sehat, yaitu berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa. Makan makanan tinggi protein dan rendah lemak. Makan sayur dan buah saat berbuka puasa. Penuhi kebutuhan cairan Anda. Jangan memberi tekanan pada diri sendiri. Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter. Secara teknis boleh saja mengonsumsi obat hormon secara teratur atau obat pendukung lainnya. Bersiaplah dan konsultasikan dengan dokter. Minum obatnya bisa dilakukan saat sahur atau saat berbuka puasa.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Daihatsu Xenia Kena Recall
Next post Elon Musk Klaim Implan Otak Neuralink Sukses, Dokter Khawatir Kondisi Pasien Pertama