Direksi Toyota Kembalikan 30 Persen Gajinya karena Skandal Mesin

Read Time:1 Minute, 38 Second

harfam.co.id, Toyota Industries Corp mengumumkan pada Jumat (22 Maret 2024) bahwa pihaknya berencana menambah jumlah karyawan yang terlibat dalam proyek inspeksi dan sertifikasi sebesar 60 persen pada tahun 2026. Keputusan itu diambil sebagai tanggapan atas pengungkapan yang dilakukan Toyota Industries Corp. . informasi tentang berbagai mesin yang diproduksinya. Para anggota dewan kemudian mengembalikan 30 persen gaji yang diterimanya.

Toyota Industries, salah satu unit Toyota Motor Corp, mengambil tindakan balasan ke Kementerian Transportasi Jepang, yang bulan lalu mengeluarkan perintah koreksi kinerja kepada pembuat mesin tersebut atas skandal penipuan data.

Unit mobil kecil Toyota, Daihatsu Motor Co, dan anak perusahaan truknya, Hino Motors Ltd, juga menghadapi sanksi administratif dari pemerintah atas masalah kualitas dan penipuan data, sehingga mempertanyakan tata kelola grup tersebut.

“Kami dengan tulus meminta maaf. Semua perusahaan akan bekerja sama untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang komprehensif,” kata Koichi Ito, presiden Toyota Industries, saat meneruskan langkah-langkah tersebut ke kementerian.

Toyota Industries juga berencana mengalihkan tugas pengujian mesin mobil ke Toyota. Sebuah komite di bawah kepemimpinannya akan mengawasi pelaksanaan dan kemajuan tindakan tersebut.

Ito telah setuju untuk mengembalikan 30 persen gajinya selama enam bulan, dan 12 eksekutif lainnya pun mengikuti jejaknya.

Toyota Industries mengumumkan bahwa ketuanya Tetsuro Toyoda dan wakil ketua Akira Onishi, keduanya mantan presiden, akan mengundurkan diri dari posisi mereka saat ini setelah rapat pemegang saham pada bulan Juni.

Pada akhir Januari, anak perusahaan Toyota mengatakan panel ahli pihak ketiga telah menemukan informasi palsu terkait berbagai mesinnya, termasuk yang digunakan pada peralatan industri dan mobil.

Data palsu tersebut juga mencakup mesin diesel yang diproduksi Toyota, sehingga menyebabkan produsen mobil tersebut mengakhiri pasokan 10 model yang dijual di seluruh dunia, termasuk Land Cruiser 300 dan Hilux.

Menanggapi kasus tersebut, Departemen Perhubungan mencabut sertifikat izin produksi massal lima model mesin Toyota Industries yang digunakan pada forklift dan mesin lainnya.

Pada akhir bulan Februari, kementerian juga memerintahkan sekitar 80 perusahaan terkait otomotif yang telah mengajukan permohonan sertifikasi untuk menyelidiki dan melaporkan pelanggaran pada akhir bulan April.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Faktor Keselamatan di Tabox Competition Terjamin
Next post Wamenkominfo: Publisher Rights Tidak Bertujuan Membatasi Kebebasan Pers