Kiamat Terjadi 2 Tahun Lagi

Read Time:2 Minute, 9 Second

harfam.co.id Tekno – Kiamat diperkirakan akan terjadi dua tahun lagi. Hal itu diungkapkan ilmuwan dari Universitas Illinois, Amerika Serikat (AS), Heinz von Foerster. Ketika populasi dunia terus bertambah, seiring dengan kekurangan pangan, urbanisasi, penggundulan hutan, dan perubahan iklim, van Foerster memperkirakan bahwa tahun 2026 akan menjadi tahun di mana hal-hal tersebut akan menjadi ‘pokok utama’. Isu kontroversial ini dimulai pada tahun 1960-an, ketika sekelompok ilmuwan menerbitkan penelitian di jurnal Science yang memperkirakan akhir hidup manusia. Penelitian yang dilakukan oleh Heinz von Foerster, Patricia M. Mora, dan Lawrence Amiot ini menggunakan metode matematika untuk menghitung bahwa umat manusia akan mencapai puncaknya dan runtuh pada 13 November 2026. Menurut Von Menurut Foerster, penyebab kiamat adalah karena ‘banyak orang’. Pria kelahiran Wina, Austria pada tahun 1911 ini meramalkan bahwa populasilah yang pada akhirnya akan menyebabkan kehancuran Bumi. Pernyataan dari Daily Star, Kamis 21 Maret 2024, von Foerster memperkirakan ‘orang akan hancur hingga mati’ dalam dua tahun ke depan. Dia meramalkan bahwa umat manusia akan bertambah banyak tanpa batas dan akhirnya binasa. Sejak awal abad ke-20 hingga saat ini, jumlah penduduk telah meningkat secara dramatis, lebih dari dua kali lipat dalam waktu sekitar enam dekade. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang bagaimana manusia dapat hidup berkelanjutan di dunia dengan sumber daya yang terbatas. Prediksi Von Foerster mengenai populasi yang luar biasa sulit dibayangkan terjadi pada tahun ini, namun populasi tersebut meningkat pesat sepanjang abad ke-20, dari miliaran orang3 pada tahun 1960, atau ketika Heinz von Foerster berteriak bahwa kiamat akan datang, hingga saat ini. penduduknya berjumlah 8 miliar, namun Heinz Von Foerster punya solusi, yaitu mengendalikan angka kelahiran. Dibandingkan seribu tahun yang lalu, menurut Worldometer, hanya ada 275 juta orang yang hidup di dunia, dan ditambah dengan berbagai laporan mengenai penurunan angka kelahiran di berbagai negara, angka tersebut menunjukkan bahwa ledakan populasi memang benar-benar terjadi. Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB juga melaporkan bahwa jumlah penduduk akan mencapai hampir 10 miliar orang pada tahun 2050, dan lebih dari 11 miliar orang pada tahun 2100. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin banyak pula kebutuhan pangan yang akan diproduksi. Dunia dan statistik kita menunjukkan bahwa 46 persen lahan di dunia saat ini digunakan untuk pertanian. Tanpa amonia – elemen utama pupuk dari nitrogen – diyakini bahwa manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hampir separuh populasi saat ini. Ketergantungan manusia terhadap amonia nampaknya menimbulkan kekhawatiran akan menipisnya nutrisi. Arab Saudi Pertama Kali Ikuti Miss Universe 2024, Netizen: Kiamat Mendekati “Saya merasa terhormat bisa mengikuti Miss Universe 2024. Ini adalah pertama kalinya Arab Saudi masuk dalam kontes Miss Universe,” ujar Rumy Alqahtani dalam unggahannya. harfam.co.id.co.id 27 Maret 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post United Tractors Gandeng Sumitomo dan Hitachi Bikin Perusahaan Patungan
Next post Ragnar Oratmangoen Ingin Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia