December 8, 2024
Mendengarkan Suara Hujan Terasa Menenangkan, Kenapa Ya?

Mendengarkan Suara Hujan Terasa Menenangkan, Kenapa Ya?

0 0
Read Time:1 Minute, 29 Second

harfam.co.id, Jakarta, Hujan turun di banyak wilayah Indonesia selama dua hari terakhir. Bagi sebagian orang, suara hujan tik-tik-tik membuat mereka senang karena memberikan efek menenangkan.

Mengapa demikian?

Menurut Marian Rizkalla, psikoterapis musik dan direktur terapi musik di London Utara, ternyata hal itu ada kaitannya dengan irama suara hujan. Suara alam yang konsisten dan dapat diprediksi membuat mendengarkan hujan sangat menenangkan.

“Sama seperti musik yang memengaruhi sistem saraf kita (yang mengatur detak jantung dan emosi), suara tetesan air hujan yang konsisten dan dapat diprediksi dapat membantu mengatur respons sistem saraf kita,” kata Rizkallah, dikutip dari Stylist, Minggu (28/1/2024). .

Caterina Giorgio, psikoterapis dan penulis buku Bagaimana memahami dan mengatasi stres, percaya bahwa suara tetesan air hujan mempengaruhi indera, termasuk pendengaran, yang mempengaruhi menghilangkan stres.

“Suara tetesan air hujan mengaktifkan indra pendengaran kita. “Seperti yang diketahui, ketika kita stres, kita menyatu dengan alam, itu adalah bentuk grounding yang membantu pikiran menjadi rileks,” kata Katrina.

Beberapa orang juga merasa tidur lebih nyenyak saat hujan di malam hari. Suasananya dingin dan suaranya sangat membosankan.

Menurut banyak peneliti, suara hujan merupakan bagian dari suara alam. Seperti diketahui, mendengarkan suara alam memberikan manfaat psikologis seperti meningkatkan kemampuan kognitif serta mengurangi kecemasan dan stres.

Salah satu buktinya adalah dalam sebuah penelitian tahun 2017, seseorang mengalami peningkatan respons parasimpatis, yang berarti sistem saraf tenang diaktifkan saat mendengarkan suara alam, menurut USA Today.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan ringan hingga sedang kemungkinan akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.

Prakiraan cuaca BMKG Eriska Fabriati mengatakan kuatnya aktivitas monsun Asia menyebabkan peningkatan kelembapan udara di wilayah barat Indonesia dan selatan khatulistiwa, sehingga berpotensi terjadi cuaca dingin.

Selain itu, aktivitas gelombang khatulistiwa juga meningkatkan kemungkinan terjadinya awan hujan di Indonesia bagian tengah, ujarnya dalam keterangan tertanggal Minggu, 28 Januari 2024.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link