Prevalensi Terus Turun, Pemerintah Masih Usaha Keras Turunkan Angka Stunting

Read Time:2 Minute, 12 Second

KUPANG – Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan, pada tahun 2021 hingga 2022, Indonesia mengalami penurunan tingkat gizi buruk sebesar 2,8 persen.

Keberhasilan tersebut disusul Nusa Tenggara Timur (NTT) yang juga mengalami penurunan jumlah penyandang disabilitas secara signifikan sejak tahun 2019. Yuk, scroll untuk informasi selengkapnya.

Pj Gubernur NTT Ayodhia G.L Kalake mengatakan, Pemprov bekerja sama dengan pemerintah kota dan pemerintah kota akan terus mempercepat penurunan intensitas.

“Jumlah penyandang disabilitas di NTT tahun 2021 mengalami penurunan, masih 20,9 persen, tahun 2022 sebesar 17,7 persen, dan tahun 2023 berdasarkan hasil pengukuran pada bulan Agustus sebanyak 419.738 anak balita, totalnya 15,2 persen. Angka ini masih sangat tinggi, karena setara dengan 63.804 balita, ujarnya pada acara Edukasi Kebidanan dan Intervensi Stunting dalam acara 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang diselenggarakan Dexa Group di Gedong Eltari, Kupang, Kamis. , 7 Maret 2024.

Plt. Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI, Marianus Mau Kuru menjelaskan, disabilitas merupakan permasalahan bersama.

“Motivasi itu masalah kita semua. Bukan masalah satu orang. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah stagnasi ini, kita harus melakukannya bersama-sama, bersama-sama, bersama-sama,” ujarnya.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia Pusat (IBI), Ade Jubaédah mengatakan, IBI terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh organisasi seperti BKKBN untuk menurunkan angka kematian ibu dan Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB).

Dan kini terbukti upaya persatuan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dilakukan dengan cara yang tidak biasa karena didukung penuh oleh kelompok kepentingan dari pejabat gubernur, kepala BKKBN, kata Adé.

Direktur Corporate Affairs Dexa Group Tarcisius Tanto Randy menjelaskan upaya penurunan jumlah penyandang disabilitas di Indonesia merupakan rencana strategis kontribusi Dexa Group sebagai perusahaan farmasi nasional yang fokus pada sektor kesehatan.

“Sebagai perusahaan swasta yang fokus di bidang kesehatan, diharapkan dapat menyediakan produk farmasi yang berkualitas, efektif, dan aman untuk berkontribusi dalam Program Percepatan Penurunan Stunting,” ujarnya.

“Atas dasar perusahaan, Health Promotion Specialist, dan platform digital yang memantau kesehatan ibu hamil hingga masa menyusui yaitu program Teman Bumil, dalam program ini kami berkolaborasi bersama untuk berkontribusi membantu mencapai tujuan tersebut. mengurangi obesitas,” tambah Tarcisius.

Sementara keesokan harinya, Dexa Group melalui Dharma Dexa dan Argon Peduli bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Ben Mboi bersama Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Provinsi NTT menggelar bakti sosial berupa operasi katarak dan penanaman lingkungan berupa penanaman ratusan pohon yang terbakar di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Ben Mboi Kupang, Jumat 8 Maret 2024. Diolok-olok Tukang Sepatu Nikita Mirzani, Begini Tanggapan Vadel Badjideh Sementara itu, Vadel Badjideh mengaku ejekan dengan kata-kata seperti itu adalah hal biasa. harfam.co.id.co.id 18 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Daftar Posko dan Bengkel Siaga Toyota Nataru 2024
Next post Bukan Sampah, Sungai di Kota Ini Dipenuhi Sepeda saat Dibersihkan