Dokter Ingatkan Perokok Berisiko Tinggi Terinfeksi Tuberkulosis

Read Time:1 Minute, 37 Second

harfam.co.id, Jakarta – Perokok merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi terkena tuberkulosis atau TBC. Informasi tersebut disampaikan dokter RS ​​Paru Erio Viravan Salatiga, IGN Vidyavati.

Vidyavati menjelaskan, asap rokok yang masuk ke dalam tubuh dapat merusak membran penyaring pernafasan. Sebab, bakteri tuberkulosis mudah menginfeksi perokok.

Kita tahu bahwa menghirup asap rokok dapat merusak selaput, filamen, atau filter saluran napas. Oleh karena itu, bakteri TBC yang masuk dapat dengan mudah menulari perokok, kata Vidyavati dalam Tak Mau Terpapar, Lakukan Cara Efektif untuk Tuberkulosis ini. Demikian pula telah diedarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kmenkes) di Jakarta, demikian laporan Antara.

Vidyavati menjelaskan, TBC disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui udara. Bakteri ini hidup di paru-paru dan tidak menyerang secara langsung, melainkan menunggu hingga daya tahan tubuh melemah.

Tuberkulosis mempunyai banyak gejala, yaitu batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu. Selain itu, gejalanya mungkin berbeda-beda, bergantung pada organ mana yang terinfeksi. Misalnya, jika bakteri TBC menginfeksi kelenjar, maka akan muncul benjolan.

Tanda lainnya adalah demam yang tidak terlalu tinggi dan biasanya terjadi pada malam hari.

Selain perokok, kelompok lain yang berisiko tertular TBC, menurut Vidyavati, adalah orang HIV positif. Sebab, pengidap HIV mempunyai kekebalan yang rendah.

“Kemudian kelompok lainnya adalah orang yang mengonsumsi obat imunosupresif,” ujarnya.

Kelompok lain yang berisiko, menurut Vidyavati, adalah peminum berat dan anak balita ke atas.

Petugas kesehatan tidak luput dari risiko tertular TBC karena sering melakukan kontak dengan pasien yang tertular.

Cara mencegah tertular TBC yang paling mudah adalah dengan menjaga imunitas tubuh, terutama pada kelompok rentan. Menghindari kontak dengan pasien yang menderita penyakit ini juga bisa menjadi tindakan pencegahan. Selain itu, dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

“Meski orang yang batuk jarang sekali memakai masker di tempat umum, tapi kita bisa melindungi diri dengan memakai masker. Selain itu, misalnya kita merasa ada gejala, tentu segera lakukan, jangan menunggu terlalu lama untuk berobat,” ujarnya.

Katanya, kalau kena TBC, pemulihan paling cepat adalah enam bulan. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Gejala DBD pada Anak yang Harus Diwaspadai, Orang Tua Wajib Tahu
Next post Menikmati Keindahan Pulau Dewata Bersama Yamaha XSR 155 Motoride The Wanderlust