Fokus Pengembangan Kendaraan Listrik Terjangkau, Ford Tunda Produksi SUV Listrik 7 Penumpang

Read Time:1 Minute, 44 Second

harfam.co.id, Jakarta – Ford Motor Company sedang mempersiapkan serangkaian kendaraan listrik yang terjangkau karena Tesla dan rivalnya di China mengancam akan meluncurkannya pada tahun 2026, untuk sementara membatalkan rencana SUV listrik tiga barisnya.

Sebelumnya, pada Mei 2023, Ford mengumumkan niatnya untuk fokus pada kendaraan listrik. Dan rencananya adalah mendominasi pasar kendaraan listrik dengan SUV listrik tiga baris yang akan diluncurkan pada tahun 2025.

Namun, laporan Bloomberg pada Senin (18/3/2024) mengindikasikan bahwa Ford akan ikut serta dalam perlombaan kendaraan listrik berbiaya rendah dan fokus menunda rencana SUV listrik, kata orang dalam yang membeberkan rencana internal.

Keputusan tersebut diambil Ford setelah mengalami lesunya pasar kendaraan listrik yang antara lain disebabkan oleh tingginya harga jual.

Model pertama proyek mobil listrik terjangkau Ford akan tiba pada akhir tahun 2026, dengan harga mulai USD 25.000 atau sekitar Rp 392,9 jutaan. Itu sama dengan harga mobil listrik entry-level yang sedang digarap Tesla.

Ford EV yang belum disebutkan namanya diperkirakan akan menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP), yang harganya sekitar 30 persen lebih murah dibandingkan baterai lithium-ion konvensional.

Namun demikian, merek kebanggaan Amerika ini sedang mempelajari teknologi baterai alternatif yang memungkinkan penghematan lebih banyak lagi.

Proyek ini dikelola oleh tim berdedikasi yang terdiri dari 100 orang di Irvine, California, yang telah bekerja selama dua tahun untuk mengembangkan platform listrik untuk SUV kompak, pikap kecil, dan kendaraan ride-sharing.

Namun dengan adanya perubahan rencana saat ini, masih belum diketahui kendaraan terjangkau seperti apa yang akan dipasarkan, namun yang pasti akan lebih kecil dari SUV besar 7 tempat duduk sebelumnya.

Keberadaan gugus tugas tersebut dikonfirmasi oleh CEO Ford Jim Farley pada awal Februari lalu. 100 orang tersebut dipimpin oleh Alan Clark, mantan kepala proyek Tesla Model Y.

“Mereka telah mengembangkan platform fleksibel yang tidak hanya berlaku untuk beberapa kendaraan, namun juga akan menjadi landasan yang baik untuk menginstal perangkat lunak dan layanan,” kata CEO Jim Farley pada bulan Februari, seperti dikutip dari Inside EV.

“Semua tim listrik kami sangat fokus pada biaya dan efisiensi kendaraan listrik. Karena pesaing utamanya adalah Tesla yang terjangkau dan pabrikan China yang memproduksi peralatan lengkap,” tutupnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Profil Lee Jae Wook, Aktor yang Dirumorkan Pacaran dengan Karina aespa
Next post Kabar Gembira Datang dari Huawei dan Poco