Pro dan Kontra Kerok Bayi dengan Bawang Merah, Begini Kata Pakar

Read Time:2 Minute, 16 Second

harfam.co.id, Jakarta Salah satu cara tradisional yang sering dilakukan untuk menurunkan demam dan pilek pada anak adalah dengan mencukur bawang bombay. Mencukur dekat kulit dipercaya dapat membantu menurunkan demam, melancarkan aliran darah, dan meredakan pilek pada anak. Namun, ada banyak perdebatan mengenai keamanan prosedur ini.

Dokter spesialis anak dan pakar tumbuh kembang sosio-pediatrik Fitri Hartanto mengatakan, karena stres saat melakukan aktivitas tersebut, bayi bisa merasa tidak nyaman untuk dipeluk.

Mereka juga menyatakan bahwa efek penggunaan kemiri pada anak yang demam atau pilek adalah vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah yang dapat menurunkan suhu tubuh anak yang demam.

“Kalau kita melakukan kerocon pada anak pasti sulit karena tekanannya tidak lembut,” kata Fitri pada Selasa, 5 Maret 2024.

Itu tidak akan meningkatkan produksi hormon endorfin atau hormon bahagia pada anak. Faktanya, hormon pertumbuhan akan meningkat ketika bayi merasa bahagia. Sehingga kegiatan tersebut kurang menyenangkan bagi anak dan interaksi antara orang tua dan anak kurang baik.

Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan efek mencukur pada kulit bayi. Pasalnya, bawang merah dapat mengiritasi kulit sensitif bayi. Ia juga menekankan kemungkinan terjadinya iritasi pada mata anak bila tangan digosok pada bagian samping mata atau bagian wajah lainnya setelah memegang bawang tersebut.

Ia menambahkan, oleh karena itu kami menyarankan untuk tidak memberikan sesuatu yang berbahaya kepada anak-anak.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mencukur dengan pisau cukur bayi dapat menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan bayi Anda.

Nah, ada beberapa alternatif pengobatan demam dan pilek pada anak tanpa menggunakan irisan bawang merah. Naturi menyarankan agar orang tua mengganti aktivitas mengupas bawang dengan pijatan untuk merangsang bayi. Pijat ini bisa dilakukan dengan minyak kayu putih atau minyak talon, dan bisa dilakukan dengan lembut oleh tangan ibu atau ayah.

Penting untuk melakukan pijatan ini dengan lembut dan meminta dokter anak atau ahli kesehatan berpengalaman memandu metode gerakannya. Dengan pijatan ini, komunikasi antara orang tua dan anak berjalan lebih baik dan meningkatkan ikatan keduanya.

Meski ada pendapat yang menentang praktik memotong bawang pada anak, namun beberapa ahli justru berpendapat sebaliknya. Menurut dokter anak dan spesialis pernapasan Dr. Rena Triasch, ada kemungkinan timbul benjolan di batangnya. Efek menghangatkan dari menggosokkan bawang merah pada punggung atau perut anak membantu meringankan gejala pilek dan batuk.

Rena pun mengibaratkan cara tradisional tersebut dengan penggunaan obat-obatan yang bisa berdampak buruk pada bayi. Katanya daripada memberi obat batuk dan pilek, saya lebih memilih membuat serutan bawang merah karena efek sampingnya lebih sedikit. Kalau bicara tentang obat batuk dan pilek, manfaatnya memang tidak begitu banyak, mungkin kita harus mewaspadai efek sampingnya. dikatakan.

Reena menekankan pentingnya untuk tidak memberikan obat sembarangan kepada anak dan berpesan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan pengobatan apapun. Ia menambahkan, jika kita ingin memberikan sesuatu kepada anak, kita harus memikirkan manfaat dan risikonya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Apakah Buah Kurma Bisa Mengobati DBD? Ini Kata Dokter
Next post SeteruSunyi Rilis Mini Album ‘Suara Rasa’: Eksplorasi 6 Track, 6 Rasa, dan Kolaborasi Animasi yang Memukau